Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengambil contoh darah di permukiman Jalan Lebak Bulus V, Jakarta Selatan, Senin (21/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengambil contoh darah di permukiman Jalan Lebak Bulus V, Jakarta Selatan, Senin (21/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengambil contoh darah di permukiman Jalan Lebak Bulus V, Jakarta Selatan, Senin (21/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengambil contoh darah di permukiman Jalan Lebak Bulus V, Jakarta Selatan, Senin (21/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengambil contoh darah di permukiman Jalan Lebak Bulus V, Jakarta Selatan, Senin (21/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengambil contoh darah di permukiman Jalan Lebak Bulus V, Jakarta Selatan, Senin (21/3). (Republika/Yasin Habibi) (FOTO : Republika/Yasin Habibi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengambil contoh darah di permukiman Jalan Lebak Bulus V, Jakarta Selatan, Senin (21/3).
Di permukiman pemulung tersebut, puluhan unggas ditemukan mati mendadak pada Selasa (15/3). Unggas tersebut positif terkena virus Avian Influenza (AL) atau flu burung. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI meminta masyarakat waspada dalam waktu kurang lebih 14 hari.