Senin 11 Apr 2016 17:26 WIB

Hasil Autopsi Siyono Diungkap di Komnas HAM

.

Red: Mohamad Amin Madani

Uang pemberian Densus 88 untuk isteri almarhum Siyono, Suratmi ditunjukkan saat konferensi pers hasil autopsi dari tim forensik Muhammadiyah terhadap jenazah Siyono di kantor Komnas HAM RI, Jakarta, Senin (11/4).(Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak (kiri), bersama Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqqodas (kanan) memeriksa uang dari Densus 88 untuk keluarga almarhum Siyono di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Komnas HAM bersama PP Muhammadiyah menggelar hasil autopsi jenazah almarhum Siyono di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani menujukkan hasil autopsi dari tim forensik Muhammadiyah terhadap jenazah Siyono di kantor Komnas HAM RI, Jakarta, Senin (11/4). (Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Ketua PP Muhamadiyah bidang Hukum, Busyro Muqqodas saat memberikan keterangan pers terkait hasil Outopsi dari tim forensik Muhammadiyah terhadap jenazah terduga teroris Siyono di kantor Komnas HAM RI, Jakarta, Senin (11/4). (Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Komnas HAM bersama PP Muhammadiyah menggelar hasil autopsi jenazah almarhum Siyono di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas bersama Ketua tim dokter forensik dr Gatot Suharto SpF serta Komisioner Komnas HAM Siane Indriani  memaparkan hasil autopsi jenazah almarhum Siyono yang tewas di tangan Densus 88 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4).

Komnas HAM menemukan empat poin kejanggalan dalam pelaksanaan outopsi pada tubuh Siyono,salah satunya termasuk indikasi penyebab kematian Siyono yang disebabkan patah tulang yang menusuk ke jantung, yang berbeda dengan keterangan Kadiv Humas Mabes POLRI Irjen Anton Chaliyan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement