Aktivitas nelayan membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Aktivitas nelayan membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Aktivitas nelayan membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Aktivitas nelayan membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Aktivitas nelayan membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah nelayan mengaku dampak pembangunan pulau buatan hasil reklamasi menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan para nelayan hingga lebih dari 50 persen.
Sebelum ada proyek reklamasi, para nelayan bisa menjual ikan hingga sekitar Rp25-Rp50 juta, kini mereka hanya mengantongi sekitar Rp4 juta-Rp5 juta.
Dan saat ini nelayan jarak yang harus ditempuh para nelayan untuk mendapat ikan semakin jauh, karena kapal mereka harus memutari pulau-pulau buatan tersebut.