Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek (kedua kiri) bersama Kabareskrim Irjen Pol. Ari Dono Sukmanto (kiri) memberikan pemaparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/7).Republika/Raisan Al Farisi (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Menkes Nila F. Moeloek (tengah) bersama Kabareskrim Irjen Pol. Ari Dono Sukmanto (kiri) dan PLT Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan Hamid (kanan) menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/7).Republika/Raisan Al Fa (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek (kanan) dan Kabareskrim Irjen Pol. Ari Dono Sukmanto (kiri) saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/7).Republika/Raisan Al Farisi (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang jurnalis melihat daftar rumah sakit penerima distribusi vaksin palsu yang dirilis dalam rapat kerja antara pemerintah dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan (FOTO : ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek bersama Kabareskrim Irjen Pol. Ari Dono Sukmanto dan PLT Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan Hamid menghadiri rapat kerja bersama BPOM, IDAI, Biofarma, Bareskrim, dan Anggota Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/7).
Dalam rapat kerja tersebut, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek membeberkan daftar 14 nama rumah sakit yang menerima vaksin palsu di kawasan Jabodetabek. Ke 14 nama rumah sakit tersebut berdasarkan data Kemenkes adalah RS DR Sander (Bekasi), RS Bhakti Husada (Bekasi), RS Sentra Medika (Cikarang-Bekasi), RSIA Puspa Husada, dan RS Karya Medika (Bekasi).
Lainnya tersebar di RS Kartika Husada (Bekasi), RS Sayang Bunda (Bekasi), RS Multazam (Bekasi), RS Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Bekasi), RS Hosana (Lippo Cikarang), RS Elisabeth (Bekasi), RS Harapan Bunda (Jakarta Timur), dan RS Hosana (Bekasi).
sumber : Republika Foto