Sabtu 16 Jul 2016 12:47 WIB

Anggota Dewan Murka di RS Permata Bekasi

.

Rep: C39/ Red: Indira Rezkisari
Seorang jurnalis melihat daftar rumah sakit penerima distribusi vaksin palsu yang dirilis dalam rapat kerja antara pemerintah dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Salah satu Anggota DPRD komisi D Kota Bekasi, Ronny Hermawan turut mengawal ratusan keluarga korban vaksin palsu saat melakukan pertemuan dengan pihak RS Permata Bekasi di Jalan Legenda Raya No 8, Mustikajaya, Kota Bekasi, Sabtu (16/7).

Namun, saat ingin menaiki lantai dua rumah sakit tersebut Ronny sempat marah-marah terhadap salah satu staf rumah sakit itu lantaran mencegahnya masuk. Padahal, saat itu ia tampak jelas mengenakan seragam dinas berwarna cokelat.

"Saya anggota dewan saya. Ya antar saya dong, gimana sih!," kata Ronny dengan nada tinggi.

Namun setelah dijelaskan niat kedatangannya, akhirnya staf rumah sakit itu pun mengikuti Ronny menaiki tangga rumah sakit berlantai lima tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Ronny mengawal sembilan tuntutan yang diajukan korban vaksin palsu kepada RS Permata Bekasi.

"Tadi sempat terjadi perdebatan sengit. Hasilnya tadi cukup positif," ujarnya.

"Banyak sekali warga, di dalam tadi ada ratusan warga, ya mereka merasa kecewa," tambahnya.

Ronny menilai kekecewaan ratusan keluarga korban tersebut wajar. Karena, kata dia, vaksin palsu yang beredar tersebut menyangkut keselamatan anak. "Antara lain, yang disetujui tadi rumah sakit sanggup untuk vaksin ulang secara gratis di rumah sakit dan juga memberikan jaminan kesehatan," jelas Ronny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement