Rabu 21 Sep 2016 22:14 WIB

Duka di Tanah Legenda

.

Rep: Mahmud Muhyidin/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Warga memindahkan sisa-sisa barang pasca banjir bandang di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9) (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Sebuah minibus terbalik oleh arus banjir bandang. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Nama-nama korban meninggal akibat bencana banjir di Garut (FOTO : Fuji E Permana/Republika)

Jenazah korban banjir Garut. (FOTO : Republika/Fuji E Permana)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika ingar bingar Pekan olahraga berlangsung di beberapa wilayah Jawa Barat. Hujan deras berkepanjangan mengguyur lima kabupaten di Jawa Barat. Hujan malam itu berujung nestapa di Kabupaten Garut. Kawasan hulu sungai Cimanuk yang rusak parah tidak mampu menampung curahan hujan.

Banjir bandang menerjang Kota Garut. Sungai Cimanuk yang melintasi kota menjadi jalan bagi luapan air bah yang mengalir deras. Jalanan berubah bagaikan sungai. Menghanyutkan segala sesuatu yang ada di atasnya. Merendam ribuan rumah yang dilalui. Bahkan merusaknya.

Duapuluh orang dinyatakan tewas sementara belasan lainnya hingga tulisan ini masih belum ditemukan. Kerusakan kawasan hulu Cimanuk telah lama ditengarai. Namun kini terlambat untuk menyadari akibat buruknya. Duka di Tanah Legenda terlanjur terjadi menyisakan air mata.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement