Senin 17 Oct 2016 21:41 WIB

Penyandang Tuna Netra Keluar Masuk Gang Berjualan Kerupuk

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Herison penyandang disabilitas tuna netra menjajakan kerupuk di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Herison penyandang disabilitas tuna netra menjajakan kerupuk di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10). (FOTO : Republika/ Wihdan )

Herison penyandang disabilitas tuna netra istirahat usai menjajakan kerupuk di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10). (FOTO : Republika/ Wihdan )

Herison penyandang disabilitas tuna netra menjajakan kerupuk di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10). (FOTO : Republika/ Wihdan )

Herison penyandang disabilitas tuna netra menjajakan kerupuk di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10). (FOTO : Republika/ Wihdan )

Herison penyandang disabilitas tuna netra menjajakan kerupuk di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10). (FOTO : Republika/ Wihdan )

inline

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Herison penyandang disabilitas tuna netra memenuhi kebutuhan hidup dengan berjualan kerupuk di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10). Heri sebenarnya berprofesi sebagai pemijat tradisonal tuna netra. Namun, karena baru hijrah ke Depok terpaksa ikut berjualan kerupuk untuk menyambung hidup.

Bapak lima anak ini setiap hari berjualan sebanyak 20 bungkus kerupuk pada pagi dan dilanjut pada sore harinya. Demi anak-anak merupakan alasan kuat untuk semangat mencari rezeki meski dengan keterbatasan.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement