Dua orang tersangka serta barang bukti ditunjukan kepada awak media saat pengungkapan kasus jaringan narkotika Malaysia di Gedung BNN, Jakarta, Jumat (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memeriksa barang bukti jenis ekstasi saat pengungkapan kasus jaringan narkotika Malaysia di Gedung BNN, Jakarta, Jumat (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Dua orang tersangka serta barang bukti ditunjukan kepada awak media saat pengungkapan kasus jaringan narkotika Malaysia di Gedung BNN, Jakarta, Jumat (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menunjukan barang bukti jenis sabu saat pengungkapan kasus jaringan narkotika Malaysia di Gedung BNN, Jakarta, Jumat (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menyiapkan barang bukti untuk ditunjukan kepada awak media saat pengungkapan kasus jaringan narkotika Malaysia di Gedung BNN, Jakarta, Jumat (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang tersangka serta barang bukti ditunjukan kepada awak media saat pengungkapan kasus jaringan narkotika Malaysia di Gedung BNN, Jakarta, Jumat (28/10).
BNN berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu sebanyak 38,999 gram, 98.690 butir ekstasi dan 50.000 butir H5 yang dibawa dari Malaysia menuju Medan, Sumatera Utara dengan tiga tersangka salah satu ditembak karena karena melakukan perlawanan.