Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Mensesneg Pratikno (dari kiri), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum PBNU Said Ail Siradj, dan Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menabuh rebana bersamaan tanda pembukaan Kongres Muslimat NU k (FOTO : Republika/ Wihdan )
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat pembukaan Kongres Muslimat NU ke-17 di Jakarta, Kamis (24/11). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Presiden Joko Widodo (tengah) hadir saat Kongres Muslimat NU ke-17 di Jakarta, Kamis (24/11). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Kesenian angklung asa Jombang ikut mmeriahkan pembukaan Kongres Muslimat NU ke-17 di Jakarta, Kamis (24/11). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Kesenian angklung asa Jombang ikut meriahkan pembukaan Kongres Muslimat NU ke-17 di Jakarta, Kamis (24/11). (FOTO : Republika/ Wihdan )
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan Kongres Muslimat NU ke-17 di Jakarta, Kamis (24/11).
Dalam sambutannya, presiden menekankan tiga hal penting yakni pentingnya Kebhinekaan, hubungan antara kaum mayoritas-minoritas serta penggunaan media sosial. Agenda utama kongres adalah pemilihan Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU periode 2016-2021. Lima tahun sebelumnya, 2011-2016, Pimpinan Pusat Muslimat NU diketuai oleh Khofifah Indar Parawansa.