Sabtu 28 Jan 2017 00:34 WIB

Suasana 'Babaru Cina' di Purwakarta

.

Rep: Yogi Ardhi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama ratusan pelajar SMP menjamu perwakilan warga Tionghoa Purwakarta di Pendopo Kabupaten Purwakarta. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama ratusan pelajar SMP menjamu perwakilan warga Tionghoa Purwakarta di Pendopo Kabupaten Purwakarta. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Ratusan pelajar SMP menenikmati Sate Maranggi saat menjamu perwakilan warga Tionghoa Purwakarta di Pendopo Kabupaten Purwakarta. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Warga Tionghoa Purwakarta dari kelenteng (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Pelajar SMP Purwakarta berfoto dengan warga Tionghoa Purwakarta yang memainkan alat musik pengiring barongsai di Pendopo Kabupaten Purwakarta. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Siswa SMP Purwakarta berfoto dengan sesama siswa perwakilan warga Tionghoa Purwakarta dari kelenteng Bio Kwan Seng Tee Koen di Pendopo Kabupaten. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Siswa SMP Purwakarta berfoto dengan sesama siswa perwakilan warga Tionghoa Purwakarta di Pendopo Kabupaten. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bagi kebanyakan etnis Tionghoa pergantian tahun yang bertepatan dengan dimulainya musim semi (di negara empat musim) sangat sayang dilewatkan tanpa perayaan. Pergantian tahun yang dikenal sebagai Tahun Baru Imlek menjadi budaya yang telah mengakar selama ribuan tahun. Baik oleh mereka yang berada di negeri asalnya maupun diaspora dan keturunannya yang tersebar di berbagai belahan dunia.

 

Tahun baru imlek di Indonesiapun memiliki riwayat yang sama tuanya ketika ekspedisi laksamana Ceng Ho ratusan tahun lalu mendarat di Jawa dan sebagian memilih bermukim di sini. Dalam kosakata Sunda dialek lokal Purwakarta pun dikenal istilah "Babaru Cina" (Pabaru Cina- di sebagian daerah lain) merujuk kepada hujan yang berkepanjangan selama sehari yang biasanya terjadi bertepatan pada Hari Raya Imlek.

 

Adalah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang berinisiatif menjamu makan siang perwakilan warganya yang merayakan Imlek. Acara diadakan pada Jumat (27/1) di pendopo kabupaten dan dihadiri ratusan perwakilan siswa dari berbagai sekolah menengah. Usai makan siang mereka berbaur mengapresiasi ingar bingar musik pengiring Barongsai yang dimainkan teman sebaya mereka dari tim kesenian Kelenteng Bio Kwan Seng Tee Koen Purwakarta. 

 

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement