Senin 30 Jan 2017 01:10 WIB

Pengabdian Bidan di Daerah Terpencil (Bagian 2)

.

Rep: Syaiful Arif/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Perlengkapan bidan desa Nurul Indawati. (FOTO : Syaiful Arif/Antara)

Bidan desa Nurul Indawati (dua kiri) bertemu dengan warga saat tiba di wilayah pelosok di Dusun Nampu, (FOTO : Syaiful Arif/Antara)

Bidan desa Nurul Indawati (dua kanan) dan bidan mandiri Rurita (kanan) berdialog dengan warga usai pelayanan kesehatan di Dusun Nampu. (FOTO : Syaiful Arif/Antara)

Bidan desa Nurul Indawati (kiri) dan bidan mandiri Rurita (kanan) di Dusun Nampu, Jombang, Jawa Timur. (FOTO : Syaiful Arif/Antara)

Bidan desa kembali ke rumah dinas setelah memberi pelayaan kesehatan di Jombang, Jawa Timur. (FOTO : Syaiful Arif/Antara)

Bidan desa Nurul Indawati bercengkerama sejenak dengan buah hatinya sepulang dari wilayah pelosok di Desa Klitih, Jombang, Jawa Timur. (FOTO : Syaiful Arif/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Sebulan sekali ia dibantu bidan mandiri Rurita rajin mendatangi sejumlah posyandu, salah satunya di Dusun Nampu. Jika kondisi debit air sungai tinggi, dan sungai tidak bisa diseberangi ia terpaksa menunda kunjungannya untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi 44 kepala keluarga dan lima balita di desa itu. 

 

Pada awal-awal penugasannya di tahun 2001 lalu, ia sempat berkecil hati karena melihat medan yang cukup berat, minim sarana dan prasarana. Namun semua kendala itu akhirnya terbayarkan saat melihat sambutan warga desa yang hangat dan sangat mengharapkan kehadirannya sehingga makin bersemangat untuk menjalankan tugasnya. 

 

Dengan dukungan warga desa, bidan Nurul bertekad untuk lebih meningkatkan pengabdiannya dengan memberi layanan yang lebih untuk menekan angka kematian ibu saat melahirkan dengan memberi sosialisasi dan penanganan cara persalinan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ibu-ibu warga desa yang masih akrab dengan persalinan yang dilakukan para dukun bayi tradisional. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement