Rabu 08 Mar 2017 20:19 WIB

Merawat Macapat di Tepi Zaman (Bagian 1)

.

Rep: Nico Kurnia Jati/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

RANA: Kursus seni Macapat di Yogyakarta (FOTO : Nico Kurnia Jati)

RANA: Plang alamat (FOTO : Nico Kurnia Jati)

RANA: Kursus seni Macapat di Yogyakarta (FOTO : Nico Kurnia Jati)

RANA: Syair Macapat erisi petuah kehidupan (FOTO : Nico Kurnia Jati)

RANA: Peserta dari kalangan muda. (FOTO : Nico Kurnia Jati)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seni Macapat, adalah tembang khas yang tradisional Jawa yang memiliki aturan baris dan lagu tertentu. Seni susastra klasik ini juga dikenal di beberapa budaya lain, seperti Sunda, Bali, Sasak, dan Madura. Sebagai budaya bertutur lisan yang di Tanah Air, seni ini semakin pudar ditelan waktu. Makin sedikit orang yang mau mempelajarinya kembali.

Namun, secercah harapan bersinar di Kota Yogyakarta. Terdapat sebuah sekolah kursus melantunkan macapat. Berdiri sejak tahun 60-an Sekolah Macapat Pamulangan Sekar Macapat Krido Mardowo masih bertahan di tengah gempuran budaya modern. 

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement