Rabu 05 Apr 2017 19:36 WIB

Imbas Bencana Longsor Ponorogo

.

Rep: Raisan Al Farisi / Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Seorang petani, Djito (50) memanen padi nya terlebih dahulu di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seorang petani, Djito (50) bersama istrinya memanen padi nya terlebih dahulu di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seorang petani melintasi ladangnya di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seorang petani, Djito (50) bersama istrinya memanen padi nya terlebih dahulu di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Kondisi air yang buruk di sungai Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Pertemuan dua sungai di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Kondisi air yang buruk di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Pasca bencan longsor yang melanda Ponorogo menimbulkan 'bencana susulan' lain. Di beberapa bagian lahan pesawahan sekitar lokasi bencana terkena imbas lain. Aliran sungai yang berhulu di daerah lokasi bencana longsor membawa sedimen lumpur longsor. Sedikit demi sedikit sedimen ini mengendap di lahan persawahan yang memanfaatkan air sungai. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, petani memilih untuk memanen padi lebih awal.

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement