REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Masyarakat terlihat saling berbaur dan gotong royong memotong padi, mengumpulkan, ada pula yang memilah. Inilah inti dari ritual Katto Bokko . Ditengah kebersamaan dan silaturahmi terlihat jelas proses transformasi nilai warisan budaya kepada generasi muda yang terlibat.
Setelah hasil panen terkumpul berupa gulungan padi besar diikat menggunakan rotan, kemudian akan dihiasi dan diarak oleh puluhan pria dengan mengenakan baju adat tradisional menuju Balla Lompoa. Arak-arakan di sambut dengan prosesi adat oleh Pemangku Adat Kerajaan Marusu, Andi Abdul Waris Karaeng Sioja yang di saksikan jajaran masyarakat adat dan tamu undangan kerajaan diiringi alunan musik tradisional.
Prosesi adat panen raya belum berakhir, padi yang terkumpul kemudian akan disimpan di Balla Lompoa sebagai suguhan tamu kerajaan, acara adat serta hari besar. Dan beberapa diantaranya disimpan kembali sebagai bibit di upacara adat musim tanam selanjutnya.