Jumat 04 Aug 2017 16:47 WIB

Politikus Nasdem Dilaporkan PAN dan Gerindra ke Polisi

.

Red: Mohamad Amin Madani

Wasekjen DPP PAN Surya Imam Wahyudi (kanan) didampingi Pembina DPP PAN Benny Suharto (kiri) menjelaskan paparanya kepada wartawan saat acara Pelaporan Pencemaran Nama Baik di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Kompleks Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8). (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Wasekjen DPP PAN Surya Imam Wahyudi (kanan) didampingi Pembina DPP PAN Benny Suharto (kiri) menjelaskan paparanya kepada wartawan saat acara Pelaporan Pencemaran Nama Baik di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Kompleks Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8). (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Wasekjen DPP PAN Surya Imam Wahyudi (kiri) didampingi Pembina DPP PAN Benny Suharto (kanan) menjelaskan paparanya kepada wartawan seusai laporan atas Pencemaran Nama Baik di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Kompleks Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8) (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule memperlihatkan surat bukti laporan atas Pencemaran Nama Baik di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Kompleks Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8). (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule melakukan pelaporan atas Pencemaran Nama Baik di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Kompleks Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8). (FOTO : Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP PAN dan DPP Partai Gerindra melaporkan Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Bungtilu Laiskodat ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang dituding telah melakukan pencemaran nama baik dan fitnah dalam pidato yang disampaikannya pada sebuah acara di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebelumnya, politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Bungtilu Laiskodat mendapat kecaman banyak pihak. Ini setelah pidatonya di NTT dianggap melecehkan sejumlah partai tertentu.

Dalam potongan video yang beredar, Jumat (4/8), politikus Nasdem itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ekstremis Islam di Indonesia. Selain Gerindra, Victor juga menyebut sejumlah partai lainnya, seperti Demokrat, PKS, dan PAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement