REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Perairan pulau Natuna juga memiliki primadona ikan seperti ikan Kerapu dan Napoleon yang menjadi salah satu komoditi ekspor andalan nelayan di pulau Sedanau, Kabupaten Natuna. Jenis ikan ini dibudidaya nelayan dengan ratusan keramba di pesisir pulau Sedanau dan dibanderol dengan harga Rp1 juta per ekor dengan berat 9 ons. Konsumen paling besar ikan tersebut adalah Hong Kong, dan Tiongkok.
Untuk membantu meningkatkan kehidupan para nelayan dan memajukan industri perikanan di kawasan itu, Kementerian dan Kelautan dan Perikanan (KKP) telah membangun salah satu Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna di Selat Lampa, Natuna dan juga mencakup budidaya perikanan serta rumput laut yang difokuskan di pulau Sedanau dan pulau Tiga.
Selain itu juga dibangun pelabuhan dengan standar internasional dan industri pengolahan serta pemasaran secara bersamaan dan sejumlah fasilitas seperti ice flake machine (5 unit), integrated cold storage kapasitas 200 ton (1 unit) dan 3.000 ton (1 unit), mobile berpendingin, instalasi karantina ikan, pembangunan fasilitas bangunan darat.
Selat Lampa akan jadi tempat baru untuk industri perikanan nasional. Nelayan lokal juga bisa memasarkan hasil tangkapannya ke Selat Lampa. Dengan fasilitas seperti ini, harapan untuk menjadikan Natuna menjadi pusat perikanan nasional bisa terwujud. Dengan demikian, stok ikan yang mencapai 1,1 juta ton per tahun di Natuna juga bisa dimanfaatkan dengan baik.