Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan usai meninjau lokasi kerusuhan antara narapidana dan petugas kepolisian di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Menurutnya Rumah tahanan Mako Brimob tidak cocok sebagai rumah tahanan bagi narapidana terorisme karena bukan rutan dengan yang memiliki fasiltias maximum security. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Selain kekurangan fitur keamanan maksimal, jumlah 150 tahanan napiter di rutan ini melebihi kapasitas dari jumlah maksimal hanya 60-an. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Iringan mobil Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat akan meninjau lokasi kerusuhan antara narapidana dan petugas kepolisian di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Iringan mobil Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat akan meninjau lokasi kerusuhan antara narapidana dan petugas kepolisian di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapolri Jendral Tito Karnavian mendatangi Markas Komando Brigade Mobil di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). Saat bentrok terjadi Tito tengah melawat selama ke Yordania sejak 7 Mei lalu. Di Depok Tito menjelaskan beberapa hal yang melatari rusuh di markas kesatuan elit polisi ini.
sumber : Republika