Jumat 18 May 2018 23:29 WIB

Lintas Ramadhan: Sambut Ramadhan dengan Mural hingga Bubur

.

Rep: Republika, Antara Foto/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Warga melintas di depan mural bernuansa islami di Kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/5). Memasuki bulan Ramadan 1439 H berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menyambutnya salah satunya dengan mural bernuansa islam. (FOTO : Mohammad Ayudha/Antara)

Seorang pengurus masjid menata sejumlah mangkuk bubur India untuk hidangan berbuka puasa, di Masjid Jami Pekojan Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/5). Pengurus masjid menyediakan sekitar 200 mangkuk bubur India setiap hari selama bulan Ramadan untuk menu berbuka puasa. (FOTO : R Rekotomo/Antara)

Seorang santri menghafal ayat Alquran saat mengikuti Program Nasional 20 Ramadan Menghafal Alquran di Masjid Baitussalihin, Ulee Kareueng, Banda Aceh, Jumat (18/5). Program yang diikuti ratusan santri itu bertujuan menghidupkan bulan Ramadan dan untuk menciptakan hafiz berbakat. (FOTO : Ampelsa/Antara)

Umat muslim berada di dalam Masjid Agung Al-Falah atau Masjid Seribu Tiang usai menunaikan salat Jumat pertama Ramadan 1439 Hijriah di Jambi, Jumat (18/5). Masjid yang menjadi ikon wisata religi Provinsi Jambi dan diresmikan pemakaiannya pada 1980 oleh mantan Presiden Soeharto itu dibuat dengan 232 tiang penyangga atap dan kubah. (FOTO : Wahdi Septiawan/Antara)

Petugas memberikan informasi kepada muzakki di Konter layanan Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar, Jakarta, Jumat (18/5). Khusus Bulan Ramadhan Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar mendirikan konter guna melayani para muzakki membayar zakat dengan mudah. (FOTO : Prayogi/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menyambut Ramadhan dilakukan dengan berbagai hal. Beberapa dilakukan dengan cara yang berbeda. Mural atau lukisan yang dibuat di tembok atau dinding bangunan di Solo dilukis dengan tema menyambut Ramadhan.

Kembali soal makanan, Takmir Masjid Pekojan di Kampung Petolongan, Purwodinatan, Semarang, kembali membagikan takjil  berupa bubur India. Tradisi ini telah berlangsung turun temurun. Resep pembuatan bubur ini pun dipegang oleh keluarga tertentu yang diwariskan secara turun temurun.

 

sumber : Republika, Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement