Selasa 07 Aug 2018 17:47 WIB

Kesibukan Pemandu Lalu Lintas Udara Bandara Soekarno-Hatta

Para pemandu ini harus mengawasi maksimal 81 pergerakan pesawat dalam tiap jam..

Rep: Edwin Dwi Putranto/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pesawat lepas landas terlihat dari menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia berkomunikasi dengan pilot saat beraktivitas di dalam menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memegang kartu slot pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di area control center menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di area control center menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di area control center menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Bangunan menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Salah satu bagian penting dalam dunia penerbangan adalah Air Traffic Controller (ATC), atau pemandu lalu lintas udara. Di Bandara Soekarno Hatta, tugas para pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia ini dilakukan di bangunan menara kontrol setinggi 60 meter.

Para pemandu lalu lintas udara bertugas untuk memantau serta mengatur pergerakan pesawat mulai dari pushback, taxi, hingga memberikan clearance untuk pesawat yang ingin take off dan landing. Bekerja sebagai pemandu lalu lintas udara di Bandara Soekarno-Hatta memiliki beban kerja yang cukup tinggi.

Para pemandu ini harus mengawasi maksimal 81 pergerakan pesawat dalam tiap jam. Rata-rata pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sendiri mencapai 1.202 take off dan landing. Para pemandu lalu lintas udara bertugas bergantian.

Dalam satu shift kerja, terdapat 14 orang pemandu lalu lintas udara yang bertugas di bagian tower. Sistem kerjanya adalah dua jam bertugas dan dua jam istirahat. Sebelum bekerja, para pemandu lalu lintas udara ini rutin melakukan pengecekan kesehatan. Selain itu, uji kompetensi juga rutin dilakukan agar dapat maksimal dalam memberikan pelayanan dan menjaga keselamatan lalu lintas penerbangan serta transportasi udara.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement