REPUBLIKA.CO.ID, JATIGEDE -- Pada 2015 Waduk Jatigede resmi beroperasi. Air yang dibendung waduk tersebut merendam 28 desa dari lima kecamatan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Enam desa di antaranya seluruh wilayah desa tenggelam. Yaitu Desa Padajaya, Kecamatan Wado. Kemudian Desa Leuwihideung, Jatibungur, Cibogo, dan Cipaku di Kecamatan Darmaraja serta Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede.
Kemarau berkepanjang tahun ini membuat debit air waduk menurun. Bak bangkit dari kubur wilayah yang dulu tenggelam kembali muncul ke permukaan. Bangunan-bangunan yang hilang terendam masih berdiri tegak menandakan adanya dahulu adanya kehidupan.
Deretan sisa bangunan kembali muncul bagaikan desa kosong tak berpenghuni. Tembok rumah, hingga deretan nisan berjajar. Menjadi saksi bisu kehidupan yang pernah ada di tempat ini sebelum ditenggelamkan air waduk.
Kemunculan bangunan-bangunan lama ke permukaan ini menjadi berkah tersendiri para OTD (OrangTerkena Dampak), sebutan bagi warga yang terkena dampak pengoperasian waduk Jatigede. Mereka adalah orang-orang yang pernah tinggal atau memiliki lahan yang kini terendam air waduk.