Temuan Benda Diduga Bagian Pesawat Lion Air JT610
Kapal KRI Sanca 815 dan KRI Kobra 867 menemukan beberapa benda Laut Jawa.
Rep: Mahmud Muhyidin, Ronggo Astungkoro/ Red: Yogi Ardhi
Dansatrol Lantamal III Jakarta, Kolonel Laut Salim (kanan) menunjukkan benda temuan di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10) (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Awak KRI Kobra 867 Letnan Satu Fadhillah menunjukkan kartu identitas dari tas yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10) (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Awak KRI Kobra 867 menunjukan serpihan sisa pesawat Lion Air JT 610 di lokasi jatunya pesawat di perairan Laut Jawa, Senin (29/10) (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Awak KRI Kobra 867 mencari puing-puing di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10) (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Awak KRI Tenggiri 865 dan Kapal Tunda Pertamina menyusuri lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10) (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Pasukan katak yang tergabung pada Tim SAR Gabungan memindahkan barang temuan dari lokasi diduga tempat jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa. (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Pasukan katak yang tergabung pada Tim SAR Gabungan memindahkan barang temuan dari lokasi diduga tempat jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa. (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Pasukan katak yang tergabung pada Tim SAR Gabungan memindahkan barang temuan dari lokasi diduga tempat jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa. (FOTO : Mahmud Muhyidin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, LAUT JAWA -- Upaya pencarian pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang terus dilakukan Senin (29/10). Kapal KRI Sanca 815 dan KRI Kobra 867 menemukan beberapa benda yang diduga milik penumpang pesawat yang nahas.
Selanjutnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 akan melakukan deteksi kedalaman secara menyeluruh di posisi jatuhnya pesawat pada koordinat 5° 46.15000' S - 107° 7.16000' E dan area sekitarnya.
Kapal tersebut menggunakan multibeam echosounder EM2040 dan Side Scan Sonar untuk mencitrakan badan pesawat yang ada di bawah laut. Selain itu, teknologi lain yang digunakan adalah high precision acoustic positioning (HIPAP) dengan frekuensi A dan B.
sumber : Republika