Melampiaskan Kemarahan di 'Smash' Anger Room Beijing
Pengunjung bisa meluapkan emosinya dengan menghancurkan barang-barang di dalam ruang..
Rep: Christyaningsih, Jason Lee/Reuters/ Red: Yogi Ardhi
Display di salah satu sudut Anger Room 'Smash' di Beijing, China, Sabu (12/1). (FOTO : Jason Lee/Reuters)
Siswa sekolah menengah atas Qiu Siyu, memecahkan botol anggur ruang anger room 'Smash' di Beijing, China, Sabu (12/1). (FOTO : Jason Lee/Reuters)
Seorang pelanggan angger room 'Smash' Liu Chao, tengah menghancurkan botol-botol di Beijing, China, Sabu (12/1). (FOTO : Jason Lee/Reuters)
Seorang pelanggan wanita berpose di ruang anger room 'Smash' di Beijing, China, Sabu (12/1). (FOTO : Jason Lee/Reuters)
Pekerja membersihkan botol-botol yang akan menjadi 'objek kemarahan' pelanggan Smash-Anger Room di Beijing, China, Sabu (12/1). (FOTO : Jason Lee/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Anger room atau ruang kemarahan terletak di Beijing. Pengunjung yang ingin memanfaatkan anger room wajib menggunakan pelindung tubuh agar tidak terluka. Sembari merusak barang-barang, staf anger room akan memutar musik sebagai latar suara.
Sejak bisnis ini dibuka pada September tahun lalu, pelanggan yang datang menghancurkan 15 ribu botol setiap bulan. Menurut co-founder anger room Smash, Jin Meng, layanan yang ia tawarkan tidak bermaksud mempromosikan kekerasan.
Smash dirancang untuk membantu orang melampiaskan tekanan hidupnya di kota seperti Beijing. Jin mengatakan target konsumen mereka adalah orang-orang berusia 20 sampai 35 tahun.
sumber : Republika, Reuters