Jumat 15 Mar 2019 14:07 WIB

Teror Penembakan di Masjid Selandia Baru

Kejadian berlangsung ketika jamaah sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat..

Rep: Puti Almas/ Red: Mohamad Amin Madani

Polisi menjauhkan orang-orang dari luar masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). (FOTO : AP/Mark Baker)

Polisi berjaga-jaga di sebuah taman di seberang jalan dari masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat, (15/3). (FOTO : AP/Mark Baker)

Petugas medis mengevakuasi korban penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). (FOTO : AP/Mark Baker)

Polisi menjauhkan orang-orang setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019). (FOTO : EPA-EFE/Martin Hunter)

Keluarga korban berdiri di luar masjid setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019). (FOTO : EPA-EFE/Martin Hunter)

Anggota masyarakat yang berduka duduk di tepi jalan setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019). (FOTO : EPA-EFE/Martin Hunter)

File foto tidak bertanggal menunjukkan Masjid Al Noor di Deans Avenue, tempat penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, (15/3/2019). (FOTO : EPA-EFE/Martin Hunter)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Serangan bersenjata terjadi di Masjid Al Noor, yang terletak di Linwood, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Kejadian ini berlangsung ketika lebih dari 500 orang sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat.

Berdasarkan laporan Radio New Zealand (RNZ), saksi mata mengatakan sejumlah orang menjadi korban. Setidaknya ada empat orang yang terlihat sudah tergeletak, dengan banyak darah di sekitar mereka.

Baca Juga

Pelaku dalam serangan ini disebut seorang pria disebut seorang saksi mata bernama Len Peneha mengenakan pakaian berwarna hitam. Ia melepaskan tembakan di dalam masjid dengan menggunakan senapan otomatis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement