Jumat 04 May 2018 06:09 WIB

Keutamaan Shalat Tarawih

Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan punya sejumlah keutamaan

Foto: Republika/mgrol100
Keutamaan shalat tarawih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa dan shalat tarawih merupakan ibadah khas Ramadhan. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, belum ada istilah tarawih. Istilah itu baru muncul ketika zaman sahabat, terutama era Khalifah Umar bin Khaththab. Disebut demikian karena secara kebahasaan tarwiih berarti 'melakukan istirahat.' Maknanya, para sahabat melakukan istirahat di antara dua rakaat (yang ditutup salam) shalat qiyam Ramadhan mereka.

Ya, qiyam Ramadhan adalah istilah shalat sunah ini pada zaman Rasul SAW. Berbeda daripada puasa, qiyam Ramadhan alias shalat tarawih hukumnya sunah yang sangat dianjurkan.

Baca Juga

Waktu pelaksanaannya, sesudah shalat isya pada malam hari hingga terbitnya fajar.

Apa dalil shalat tarawih? Antara lain, hadis riwayat Abu Hurairah: “Barangsiapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan karena keimanan dan pengharapan ridha Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.”

Bagaimana pelaksanaan shalat tarawih? Sebaiknya dikerjakan secara berjamaah, meski dapat seorang diri.

Berapa rakaat? Dalam hal ini, ada yang melaksanakannya 11 rakaat, dengan tiga rakaat witir. Sementara itu, ada yang mengerjakannya 23 rakaat, dengan tiga rakaat witir.

Apa saja hikmah shalat tarawih? Karena dilakukan setelah buka puasa, gerakan-gerakan shalat tarawih bermanfaat mengantisipasi gangguan pencernaan. Selain itu, mengembalikan tenaga dan semangat diri serta mencegah dari pelbagai penyakit yang mengancam tubuh.

 

Sumber: Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan (disusun Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah), Argumentasi Tarawih 20 Rakaat: Risalah Amaliah Kaum Nahdliyin (disusun Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama Jawa Barat), dan 99 Tanya Jawab Seputar Shalat (Ustaz Abdul Somad Lc, MA)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement