Peneliti Transparency Internasional Indonesia (TII) Alvin Nicola bersama Moderator Diky Anindya dan Anggota Divisi Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana (dari kiri) memberikan paparan saat diskusi Evaluasi Kinerja KPK 2015-2019 di Kantor ICW, Jakarta, Ahad (12/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Moderator Diky Anindya dan Anggota Divisi Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana (dari kiri) memberikan paparan saat diskusi Evaluasi Kinerja KPK 2015-2019 di Kantor ICW, Jakarta, Ahad (12/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Peneliti Transparency Internasional Indonesia (TII) Alvin Nicola bersama Moderator Diky Anindya dan Anggota Divisi Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana (dari kiri) memberikan paparan saat diskusi Evaluasi Kinerja KPK 2015-2019 di Kantor ICW, Jakarta, Ahad (12/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Peneliti Transparency Internasional Indonesia (TII) Alvin Nicola bersama Moderator Diky Anindya dan Anggota Divisi Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana (dari kiri) memberikan paparan saat diskusi Evaluasi Kinerja KPK 2015-2019 di Kantor ICW, Jakarta, Ahad (12/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Peneliti Transparency Internasional Indonesia (TII) Alvin Nicola bersama Moderator Diky Anindya dan Anggota Divisi Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana (dari kiri) memberikan paparan saat diskusi Evaluasi Kinerja KPK 2015-2019 di Kantor ICW, Jakarta, Ahad (12/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transparency Internasional Indonesia (TII) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat terdapat 18 kasus korupsi lama dan dalam skala yang relatif besar belum dituntaskan oleh KPK, karena dalam kasus tersebut masih ada pihak-pihak lain yang diduga terlibat, namun belum terjerat.