Warga beraktivitas di depan sebuah rumah yang terkubur lumpur yang telah mengering di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (3/7/2019). (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Warga beraktivitas di depan sebuah rumah yang terkubur lumpur yang telah mengering di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (3/7/2019). (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Salah satu rumah yang terbenam lumpur akibat banjir bandang di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (3/7/2019). (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Operator alat berat mengeruk material pada proyek normaliasi Sungai Ore di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (3/7/2019). (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Operator alat berat mengeruk material pada proyek normaliasi Sungai Ore di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (3/7/2019). (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Pengedara sepeda motor melintas di atas lumpur yang telah mengering di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (3/7/2019). (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Warga beraktivitas di depan sebuah rumah yang terkubur lumpur yang telah mengering di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (3/7/2019).
Desa seluas 185,08 kilometer persegi dan berpenduduk 2.420 jiwa itu dinyatakan tidak layak huni lagi setelah diterjang tiga kali banjir bandang sejak 28 April 2019 lalu yang menimbun rumah-rumah warga dan fasilitas publik lainnya.
sumber : Antara