Rabu 04 Sep 2019 19:54 WIB

Kemarau Panjang di Gunungkidul

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Kondisi Waduk Botok yang mengering di Kedawung, Sragen, Jawa Tengah. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Warga mengambil air saat pengiriman air bersih dengan tangki di Dusun Papringan, Tileng, Gunungkidul. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Warga mengambil air saat pengiriman air bersih dengan tangki di Dusun Papringan, Tileng, Gunungkidul. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Warga mengambil air saat pengiriman air bersih dengan tangki di Dusun Papringan, Tileng, Gunungkidul (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Warga mengambil air untuk memberi minum ternaknya di Telaga Gebang, Dusun Wuni, Gunungkidul. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Warga mengambil air saat pengiriman air bersih dengan tangki di Dusun Papringan, Tileng, Gunungkidul. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Pepohonan meranggas imbas dari kemarau panjang di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Musim kemarau tahun ini menjadi musim yang berat bagi warga di Gunung Kidul, Yogyakarta. Juga untuk daerah lain yang bahkan sudah terbiasa dengan kondisi ini. Cuaca terik dan pepohonan sudah meranggas untuk bertahan hidup. Krisis air menjadi hal yang lumrah di sana.

 

Beruntung di beberapa tempat masih terdapat embung (penampungan air buatan) di sana. Setidaknya pasokan air untuk minum ternak masih tersedia. “Saya ambil air untuk minum sapi saja kok mas,” kata Naryo saat ditemui di Embung Gebang, Tileng, Gunungkidul. Warga sekitar juga terlihat mengambil air menggunakan jeriken untuk minum ternak.

 

Sementara itu di Kecamatan Girisubo penduduk tampak menampung air dari pecahan pipa PDAM. Mereka rela antre mengisi jeriken air. “Mendingan mas, sedikit berhemat. Daripada harus membeli air Rp180 ribu per tangki,” ujar salah seoirang warga.

Terkadang, air bantuan juga datang. Tetapi masih kurang untuk mencukupi kebutuhan air warga. Air satu truk tanki dengan kapasitas sekitar 4 ribu liter habis tidak dalam waktu lama.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement