REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan dirut PLN Sofyan Basir menjadi terjerat kasus dugaan suap proyek PLTU Mulut Tambang Riau-1. Kasus juga menjerat Anggota Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited (BNR) Johannes Budisutrisno Kotjo, dan politikus Partai Golkar Idrus Marham.
Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Perindo Risyanto Suanda dalam kasus dugaan suap kuota impor ikan.
Direktur Utama PT Inti Darman Mappangara sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek baggage handling system (BHS) antar-BUMN, yakni PT Angkasa Pura II dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti). Kasus diduga melibatkan staf PT Inti Taswin Nur dan Direktur Keuangan PT AP II Andra Agussalam.
Direktur Utama PT Asuransi Jasindo Budi Tjahjono diduga menerima imbalan Rp 15 miliar dalam pengadaan Asuransi Oil and Gas pada BP Migas periode KKKS 2010-2012 dan 2012-2014, pada tahun lalu.
Kasus melibatkan petinggi BUMN:
Tiga pejabat PT PAL Indonesia diduga terlibat kasus gratifikasi untuk penjualan kapal perang ke Filipina pada Juli 2017.
Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel Wisnu Kuncoro ditangkap KPK pada Maret 2019. Ia menjadi tersangka bersama Alexander Muskitta dan Kenneth Sutardja dari pihak swasta, serta Kurniawan Eddy Tjokro.
"Kita bicara itu adalah perorangan, Anda bisa tahu nggak hati orang? Kita melihat jejaknya yang kita anggap bagus. Tapi kita tidak tahu hati seseorang, kita tidak tahu godaan apa yang membuat mereka akhirnya lupa," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Sumber: Republika.co.id
Pengolah data: Sapto Andika Candra/Ratna Puspita