Kamis 31 Oct 2019 17:45 WIB

Tumpukan Sampah Sepanjang 200 Meter di Kali Jambe Bekasi

Menurut warga tumpukan sampah berasal dari dari hulu akibat terbawa arus air. .

Red: Mohamad Amin Madani

Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). (FOTO : Republika)

Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). (FOTO : Republika)

Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). (FOTO : Republika)

Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). (FOTO : Republika)

Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). (FOTO : Republika)

Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). (FOTO : Republika)

Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). (FOTO : Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019).

Menurut warga tumpukan sampah sepanjang 200 meter berasal dari kiriman dari hulu sungai Kali Jambe akibat terbawa arus air saat turun hujan dan hingga saat ini belum terlihat penanganan dari pemerintah setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement