Gardu listrik di PLTA Lamajan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (29/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Seorang satpam berjaga di depan pintu masuk gedung turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lamajan yang dibangun tahun 1925, di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (29/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Petugas melakukan pemeriksaan dan perawatan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lamajan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (29/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Petugas memperlihatkan mesin turbin yang usianya hampir satu abad di PLTA Lamajan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (29/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Petugas melakukan pemeriksaan dan perawatan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lamajan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (29/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Petugas melakukan pemeriksaan dan perawatan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lamajan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (29/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Petugas berjaga di dekat pipa besar yang mengalirkan air menuju turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lamajan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (29/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lamajan yang berada di Pangalengan, Kabupaten Bandung, masih berfungsi. PLTA Lamajan memiliki tiga turbin yang sudah beroperasi sejak 1925. Pada kondisi normal, masing-masingnya mampu memproduksi listrik hingga 19,56 MW.
sumber : Republika