Sabtu 30 Nov 2019 04:01 WIB

Latihan Tempur Pasukan Gabungan TNI di SItubondo (2)

.

Rep: Zabur Karuru/ Red: Yogi Ardhi

Helikopter TNI membentuk formasi saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI Dharma Yudha 2019 di Pusat Latihan Tempur Marinir di Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)

Kepulan asap di daerah musuh akibat serangan udara TNI saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI Dharma Yudha 2019 di Pusat Latihan Tempur Marinir di Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)

Prajurit Korps Marinir TNI AL keluar dari kendaraan tempur saat Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha di Pantai Banongan, Sitobondo, Jawa Timur. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)

Tank Leopard TNI AD melancarkan serangan kearah daerah musuh saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI Dharma Yudha 2019 di Pusat Latihan Tempur Marinir di Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)

Prajurit Korps Marinir TNI AL bersantai kendaraan tempur saat pelayaran di KRI Makassar pada Latihan Gabungan TNI di Laut Jawa, Jawa Timur. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)

Kapal perang TNI Angkatan Laut KRI I Gusti Ngurah Rai-332 mengikuti latihan formasi pada Latihan Gabungan TNI di Laut Jawa, Jawa Timur. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Tank tempur Leopard Kostrad dan tank ampibi Korps Marinir bersama pasukan infantri gabungan bergerak, merangsek ke jantung pertahanan musuh hingga berhasil menguasai dan mengambil alih wilayah yang diduduki pasukan asing.

Skenario perang modern dengan melaksanakan manuver lapangan dan fire power demo (FPD) merupakan latihan gabungan TNI dengan sandi “Dharma Yudha 2019“ yang melibatkan sedikitnya 12.000 prajurit matra darat, laut dan udara.

Pertempuran yang dilaksanakan di Pantai Banongan. Situbondo, dan Pusat Latihan Tempur  5 Marinir, Baluran, Jatim, itu memanfaatkan geografis Indonesia pada umumnya, serta menggunakan kecanggihan alat komunikasi baru yang terpadu antara elemen udara, laut, dan darat secara menyeluruh dimana sebelumnya belum pernah dilakukan.

Latihan gabungan tersebut selain memiliki misi menghentikan sebuah agresi yang mengancam kedaulatan bangsa, juga untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU dalam kesiapsiagaan melaksanakan tugas operasi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement