Selasa 03 Dec 2019 18:13 WIB

Kunjungan Delegasi Senegal ke Bio Farma Bandung

.

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Anggota delegasi Senegal menerima penjelasan dari petugas terkait produksi vaksin saat kunjungan di Gedung Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/12/2019). (FOTO : Antara/Raisan Al Farisi)

Anggota delegasi Senegal menerima penjelasan dari petugas terkait produksi vaksin saat kunjungan di Gedung Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/12/2019). (FOTO : Antara/Raisan Al Farisi)

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono (tengah) didampingi Direktur Operasi Biofarma Rahman Roestan (kiri) dan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kemenkes RI Slamet (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat kunjungan Delegasi Senegal ke Biofarma di Gedung Biofarma, Kota Bandung, Selasa (3/12). (FOTO : Abdan Syakura)

Direktur Operasi Biofarma Rahman Roestan (kiri) menjelaskan alur produksi vaksin kepada Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono (kanan) dan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kemenkes RI Slamet (kiri) saat kunjungan Delegasi Senegal ke Biofarma di Gedung Biofarma, Kota Bandung, Selasa (3/12). (FOTO : Abdan Syakura)

Delegasi Senegal melihat infografis vaksin saat kunjungan di Gedung Biofarma, Kota Bandung, Selasa (3/12). (FOTO : Abdan Syakura)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, ANTARA -- Negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Senegal melalui Institut Pasteur de Dakar menimba ilmu tentang bioteknologi dari PT Bio Farma (Persero) melalui Program Reverse Linkage (RL) yang diadakan oleh Islamic Development Bank (IsDB), Bappenas, Kemenkes, BPOM dan Bio Farma, pada 2-6 Desember 2019 di Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/12).

Acara yang mengambil tema Development of A Reverse Linkage Project Between Senegal (Institute Pasteur de Dakar) and Indonesia (Bio Farma) in Vaccine Production ini menghadirkan sejumlah pembicara seperti dari Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi-Kementerian Kesehatan RI, Slamet, Kepala Sub Direktorat Pengawasan Produksi Produk Biologi dan Sarana Khusus-Direktorat Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor- BPOM RI, Dwina Andayani.

Kemudian para ahli bidang Bioteknologi dari Bio Farma yang akan membahas Quality Management System, OIC Center of Excellence, Sistem Produksi downstream process (Formulation, Filling, Packaging,) di Bio Farma, dan Quality Control System.

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement