Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (7/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (7/1). Meskipun telah ada larangan tapi sejumlah pengendara roda dua tetap nekat melintasi JLNT Casablanca tanpa menghiraukan keselamatan berkendara (FOTO : Prayogi/Republika)
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (7/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (7/1). Meskipun telah ada larangan tapi sejumlah pengendara roda dua tetap nekat melintasi JLNT Casablanca tanpa menghiraukan keselamatan berkendara (FOTO : Prayogi/Republika)
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (7/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak diresmikan pada akhir 2013 lalu, Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang - Kampung Melayu dilarang dilalui oleh sepeda motor. Faktor keamanan menjadi alasan utama pelarangan ini.
Seiring waktu berlalu pengendara sepeda motor yang bandel terus melanggar aturan pelarangan ini. Kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor di jalan layang ini pun tidak sedikit terjadi.
Namun mereka seolah tidak pernah jera untuk tetap mempertaruhkan nyawa dengan melintasi jalan layang non tol ini.
sumber : Republika