Menteri BUMN Erick Thohir berfoto bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengikuti rapat dengan panitia kerja (Panja) di ruangan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko bersiap mengikuti rapat dengan panitia kerja (Panja) di ruangan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat dengan panitia kerja (Panja) di ruangan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengikuti rapat dengan panitia kerja (Panja) di ruangan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri BUMN Erick Thohir bersiap mengikuti rapat dengan panitia kerja (Panja) di ruangan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengikuti rapat dengan panitia kerja (Panja) di ruangan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri BUMN Erick Thohir berbincang bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat mengikuti rapat dengan panitia kerja (Panja) di ruangan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1). (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan persoalan yang dihadapi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bukan permasalahan ringan dan sudah terjadi cukup panjang. Tak bermaksud menyalahkan manajemen Jiwasraya yang lama, Erick ingin memberikan fakta yang terjadi sehingga menyebabkan Jiwasraya terjun dalam posisi yang sulit.
"Realita yang sebelumnya tidak melakukan pengelolaan investasi dengan prinsip kehati-hatian. Ini juga jadi perhatian kami ke depan agar proses investasi lain yang akan datang harus diperketat," ujar Erick saat rapat panitia kerja (panja) Jiwasraya antara Komisi VI DPR dengan Kementerian BUMN di ruang rapat komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (29/1).
sumber : Republika