Sejumlah karyawan keluar dari gedung Nusantara III saat kejadian kepulan asap putih di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Petugas Kepolisian keluar dari gedung Nusantara III saat kejadian kepulan asap putih di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah karyawan keluar dari gedung Nusantara III saat kejadian kepulan asap putih di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah karyawan keluar dari gedung Nusantara III saat kejadian kepulan asap putih di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah karyawan keluar dari gedung Nusantara III saat kejadian kepulan asap putih di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah karyawan keluar dari gedung Nusantara III saat kejadian kepulan asap putih di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Asap tebal yang menghebohkan pengunjung Gedung DPR RI di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (24/2). Belakangan diketahui sumber asap tersebut bukannya api seperti yang diduga sebelumnya.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengklarifikasi informasi soal kepulan asap yang memenuhi Gedung Nusantara III DPR RI. Ia menyebut, kepulan asap bukan disebabkan kebakaran.
Nana menyebut, ada 10 sistem aerosol yang dipasang di lantai 2 Gedung Nusantara III. Sejauh ini, kepolisian menduga ada kesalahan sistem yang menyebabkan kinerja pemadam kebakaran itu justru membunyikan alarm kebakaran menyala.
sumber : Republika