Senin 02 Mar 2020 19:31 WIB

Kampanye Bela Anak Al Quds di Indonesia

.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Sekjen Aliansi Indonesia Bela Al-Quds Maimon Herawati saat konferensi pers terkait kondisi anak Al-quds di Jakarta, Senin (2/3). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Kepala Bidang Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Muhammad Syarief (kedua kanan),Mantan Direktur Pemberitaan Antara Aat Surya Syafaat (kanan) saat konferensi pers terkait kondisi anak Al-quds di Jakarta, Senin (2/3). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Sekjen Aliansi Indonesia Bela Al-Quds Maimon Herawati (kanan), Anggota Adara Relief Internasional Sri Vira Chandra (tengah) Mantan Direktur Pemberitaan Antara Aat Surya Syafaat (kiri), saat konferensi pers terkait kondisi anak Al-quds di Jakarta, Senin (2/3). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Mantan Direktur Pemberitaan Antara Aat Surya Syafaat (kiri) Sekjen Aliansi Indonesia Bela Al-Quds Maimon Herawati (kedua kanan), Ketua Khadeejati Foundation Peggy Melati Sukma (kanan), Anggota Adara Relief Internasional Sri Vira Chandra (kedua kiri) saat konferensi pers terkait kondisi anak Al-quds di Jakarta, Senin (2/3). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Kepala Bidang Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Muhammad Syarief saat konferensi pers terkait kondisi anak Al-quds di Jakarta, Senin (2/3). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Anggota Adara Relief Internasional Sri Vira Chandra saat konferensi pers terkait kondisi anak Al-quds di Jakarta, Senin (2/3). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Indonesia Bela Anak Al Quds berharap pemerintah Indonesia bisa menyuarakan isu anak-anak Palestina ke dunia internasional. Tapi faktanya anak-anak di sana belum mendapatkan haknya sejak puluhan tahun yang lalu, itu wajar karena Palestina belum merdeka. Hal tersebut disampaikan pada acara  Komunitas Aliansi Indonesia Bela Anak Al Quds di Jakarta, Senin (2/3).

Sekretaris Jenderal Aliansi Indonesia Bela Anak Al Quds, Maimon Herawati menyampaikan, kampanye Bela Anak Al Quds dimulai 1 Maret 2020 secara resmi di Turki dan negara-negara lain. Di Indonesia dan negara-negara lainnya kampanye ini dimulai pada 2 Maret 2020.

Kepala Bidang Sosialisasi dan Edukasi KNRP, Muhammad Syarif mengatakan, anak-anak kecil Palestina dipahami akan menjadi besar dan memimpin bangsanya. Maka pihak penjajah Israel sedini mungkin menggelapkan masa depan anak-anak Palestina.

"Psikis anak-anak Palestina diserang, tidak hanya diserang secara fisik tapi yang lebih mendasar diserang psikisnya," kata Syarif kepada Republika saat Kampanye #WeAreAllMary 2020 yang digelar Komunitas Aliansi Indonesia Bela Anak Al Quds di Jakarta, Senin (2/3).

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement