Pengendara sepeda motor menerobos Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di Jakarta, Rabu (12/3). (Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pengendara sepeda motor menerobos Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di Jakarta, Rabu (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pengendara sepeda motor menerobos Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di Jakarta, Rabu (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pengendara sepeda motor menerobos Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di Jakarta, Rabu (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang pakaian eks import membuka lapaknya di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tilang elektronik dipercaya efektif dalam memberikan efek jera kepada pelanggar di jalanan. Ketertiban pengguna jalan langsung terasa di kawasan yang menjadi kawasan tilang elektronik.
Hal serupa kini akan dicoba diterapkan di Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu - Tanah Abang Jakarta. Selama ini sepeda motor yang dilarang melintas di jalan ini kerap melanggar, dan kucing-kucingan dengan petugas yang berjaga.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana menerapkan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) dalam waktu dekat di JLNT tersebut.
sumber : Republika