Bernadette Focant (kiri) dari jendela lantai tiga saat ia menerima kunjungan saudara perempuannya dengan crane di Watermael-Boitsfort, Belgia, Sabtu (9/5). Tristan Van den Bosch, seorang operator crane, melihat peralatan crane menganggur karena pandemi virus corona dan banyak keluarga yang tidak dapat melihat lansia yang terkunci di rumah perawatan (FOTO : AP / Virginia Mayo)
Jean-Claude Van Heule (kiri) menerima kunjungan dengan crane dari saudaranya Omer Van Heule di Watermael-Boitsfort, Belgia, Sabtu (9/5). Tristan Van den Bosch, seorang operator crane, melihat peralatan crane menganggur karena pandemi virus corona dan banyak keluarga yang tidak dapat melihat lansia yang terkunci di rumah perawatan (FOTO : AP / Virginia Mayo)
Suzanne Putseys (di jendela kiri) berbicara dengan keponakannya Eve Putseys di atas crane di luar jendelanya di Watermael-Boitsfort, Belgia, Sabtu (9/5). Tristan Van den Bosch, seorang operator crane, melihat peralatan crane menganggur karena pandemi virus corona dan banyak keluarga yang tidak dapat melihat lansia yang terkunci di rumah perawatan (FOTO : AP / Virginia Mayo)
Martine Escoyez (kanan) dan Michelle Ullens (tengah) mengunjungi Parvine Djazayeri dengan crane dari jendela lantai empat di Watermael-Boitsfort , Belgium, Sabtu (9/5). Tristan Van den Bosch, seorang operator crane, melihat peralatan crane menganggur karena pandemi virus corona dan banyak keluarga yang tidak dapat melihat lansia yang terkunci di rumah perawatan (FOTO : AP / Virginia Mayo)
Terry Focant (kanan) menggunakan crane bersiap untuk mengunjungi saudaranya Bernadette Focant di lantai tiga rumahnya di Watermael-Boitsfort, Belgia, Sabyu (9/5). Tristan Van den Bosch, seorang operator crane, melihat peralatan crane menganggur karena pandemi virus corona dan banyak keluarga yang tidak dapat melihat lansia yang terkunci di rumah perawatan (FOTO : AP / Virginia Mayo)
Bernadette Focant (kiri) dari jendela lantai tiga saat ia menerima kunjungan saudara perempuannya dengan crane di Watermael-Boitsfort, Belgia, Sabtu (9/5). Tristan Van den Bosch, seorang operator crane, melihat peralatan crane menganggur karena pandemi virus corona dan banyak keluarga yang tidak dapat melihat lansia yang terkunci di rumah perawatan (FOTO : AP / Virginia Mayo)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, WATERMAEL-BOITSFORT -- Saat sedang berangkat kerja tiba-tiba Tristan Van den Bosch mendapatkan ide. Laki-laki asal Belgia itu melihat seorang laki-laki berteriak-teriak saat sedang berbicara dengan ibunya yang tinggal di lantai atas sebuah panti wreda.
Sebagai manager operasi perusahaan jasa pembersih dan pemeliharaan gedung Group-f, Van den Bosch pun memiliki masalah. Selama pandemi bisnisnya menurun drastis. Crane perusahaannya tergeletak begitu saja di gudang.
Ia pun memiliki gagasan menggunakan crane untuk mengangkat orang yang ingin menemui kerabat atau orang tua mereka yang tinggal di lantai atas panti wreda. Sejak saat itu Van den Bosch berkeliling dengan cranenya ke rumah-rumah beberapa kota di seluruh Belgia.
Alatnya mengangkat keluarga ke jendela kerabat yang ingin mereka kunjungi. Seorang putri atau cucu dapat melambai ke kakek-nenek atau orang tua mereka tanpa membutuhkan koneksi internet sama sekali.
Eve Putseys tidak mengira ia akan menggunakan crane untuk mengunjungi bibinya, Suzanne, yang berusia 88 tahun dan tinggal di panti wreda di La Cambre, Brussels. "Sudah berminggu-minggu saya tidak bisa melihat dia. Ini cukup emosional, saya melihat dia dan itu hebat. Ia terlihat sangat senang melihat saya," kata Putseys sambil tersenyum.
Keluarga Belgia yang memiliki orang tua atau kerabat yang tinggal di panti wreda cukup gelisah. Sebanyak 4.538 dari 8.843 pasien suspek atau positif yang meninggal dunia karena virus corona tinggal di panti wreda.
sumber : EPA-EFE