Senin 22 Jun 2020 19:39 WIB

Guru-guru Ini Berjalan Kaki Antarkan Tugas ke Rumah Siswa 1

.

Rep: Harviyan Perdana Putra/ Red: Yogi Ardhi

Kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito (kanan) dan guru Wiyata Bhakti melewati aliran sungai di dasar bukit saat mengantar lembar tugas siswa secara langsung ke rumahnya di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito (kiri) dan guru Wiyata Bhakti bersiap mengantarkan lembar tugas langsung ke rumah siswa di SMP Negeri 4 Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito mengoreksi tugas sekolah siswa di SMP N 4 Bawang di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito (kanan) dan guru Wiyata Bhakti berjalan kaki guna mengantar lembar tugas siswa langsung ke rumahnya di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito (kanan) dan guru Wiyata Bhakti menyerahkan berkas lembar tugas kepada siswa Khoerul Risal di rumahnya di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Siswa SMP N 4 Bawang, Dani Difanudin, mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Guru Wiyata Bhakti SMP N 4 Bawang mengajar di rumah salah satu siswa di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Selain berimbas kepada roda perekonomian, dampak pandemi Covid-19 juga terasa ke dunia pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan kebijakan belajar di rumah bagi pelajar hingga setingkat mahasiswa. Semua demi menghindari paparan wabah Covid-19

Penerapan kebijakan belajar melalui sistem daring mungkin tak menjadi masalah di area perkotaan dengan dukungan infrastruktur telekomunikas yang baik. Akan tetapi beda halnya dengan nasib para pelajar dan guru di pedesaan yang jauh dari akses dan kemudahan internet.

Ya, itulah yang dialami sejumlah siswa SMP Negeri 4 Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena tidak semua siswa dapat mengakses internet. Muladi dari Keterbatasan piranti seperti telepon genggam, hingga kualitas sambungan internet tidak sebaik di perkotaan, menjadi kendala. 

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat juang  Kepala Sekolah SMP N 4 Bawang, Mulud Sugito. Sekolah yang dipimpinnya berada di Dusun Sigemplong, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Wilayah paling selatan Kabupaten Batang yang bersebelahan dengan kawasan wisata Dieng.

Sejak sekitar bulan Maret Sugito sudah menerapkan sistem pembelajaran di rumah dengan memanfaatkan teknologi interneet. Berbagai upaya pembelajaran dicoba, mulai dari penggunaan Google Classroom hingga aplikasi Whatsapp.

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement