Petani mencuci biji kopi gabah (hard skin) Palintang jenis Arabika di rumah pengepul kopi, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/7/2020). Komoditas biji kopi hard skin Palintang varietas Typica yang dikenal punya rasa manis tersebut mulai mengalami peningkatan penjualan pada masa adaptasi kebiasan baru, yang dijual dengan harga Rp17 ribu sampai Rp20 ribu per kilogramnya dan dipasarkan hingga ke Kota Medan dan sejumlah kota di Indonesia. (FOTO : Antara/Novrian Arbi)
Petani menjemur biji kopi gabah (hard skin) Palintang jenis Arabika di rumah pengepul kopi, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/7/2020). Komoditas biji kopi hard skin Palintang varietas Typica yang dikenal punya rasa manis tersebut mulai mengalami peningkatan penjualan pada masa adaptasi kebiasan baru, yang dijual dengan harga Rp17 ribu sampai Rp20 ribu per kilogramnya dan dipasarkan hingga ke Kota Medan dan sejumlah kota di Indonesia. (FOTO : Antara/Novrian Arbi)
Petani menjemur biji kopi gabah (hard skin) Palintang jenis Arabika di rumah pengepul kopi, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/7/2020). Komoditas biji kopi hard skin Palintang varietas Typica yang dikenal punya rasa manis tersebut mulai mengalami peningkatan penjualan pada masa adaptasi kebiasan baru, yang dijual dengan harga Rp17 ribu sampai Rp20 ribu per kilogramnya dan dipasarkan hingga ke Kota Medan dan sejumlah kota di Indonesia. (FOTO : Antara/Novrian Arbi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petani mencuci biji kopi gabah (hard skin) Palintang jenis Arabika di rumah pengepul kopi, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/7/2020).
Komoditas biji kopi hard skin Palintang varietas Typica yang dikenal punya rasa manis tersebut mulai mengalami peningkatan penjualan pada masa adaptasi kebiasan baru, yang dijual dengan harga Rp17 ribu sampai Rp20 ribu per kilogramnya dan dipasarkan hingga ke Kota Medan dan sejumlah kota di Indonesia.
sumber : Antara