REPUBLIKA.CO.ID, Ada dua proyek eksplorasi migas skala besar yang akan dikembangkan di Indonesia. Pertama, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dikerjakan oleh PT Chevron Pacific Indoensia (Chevron). Kedua, proyek pengembangan lapangan gas abadi Blok Masela yang dikerjakan oleh Inpex Corporation (Inpex) dan Royal Dutch Shell Plc (Shell).
Chevron dan Shell sudah menyatakan mundur dari dua proyek raksasa migas ini. Saat ini Chevron masih mencari calon penggantinya di proyek IDD. Sementara Shell akan menjual hak partisipasi mereka di Blok Masela.
Profil Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD)
Lokasi: Lapangan Gendalo-Gehem di Kalimantan Timur
Nilai investasi: 6,98 miliar dolar AS
Perusahaan kontraktor:
- Chevron Pacific Indonesia (menguasai 63 persen hak partisipasi sekaligus sebagai operator)
- ENI SpA
- Tip Top Oil and Gas Co
- Pertamina Hulu Energi
- Mitra Muara Bakau
Estimasi produksi:
- Gas: 844 juta kaki kubik per hari (mmscfd)
- Minyak: 27 ribu barel per hari (bph)
Target Onstream: Kuartal IV 2026
Profil Proyek Lapangan Gas Abadi Blok Masela
Lokasi: Maluku
Nilai investasi: 20 miliar dolar AS
Perusahaan kontraktor:
- Inpex Corportaion (menguasai 65 persen hak partisipasi sekaligus sebagai operator)
- Royal Dutch Shell (menguasai 35 persen hak partisipasi)
Estimasi produksi:
- Gas alam cair (LNG): 9,5 juta ton per tahun (MTPA)
- Gas melalui pipa: 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)
Target Onstream: 2027-2028
Sumber: SKK Migas