REPUBLIKA.CO.ID, Kudeta di Myanmar memicu aksi pembangkangan dan perlawanan terhadap kelompok sipil. Para dokter, guru, dan aktivis melakukan beragam cara untuk menentang kudeta militer. Demonstran juga menggunakan media sosial untuk melancarkan aksi protesnya. Berikut beragam pembangkangan dan upaya militer Myanmar menangkalnya.
2 Februari
Demonstran di Yangon membunyikan klakson dan menggedor panci serta wajan sebagai bentuk perlawanan.
2 Februari
Facebook menghapus halaman yang terkait dengan jaringan televisi milik militer Myanmar, Myawaddy TV.
3 Februari
Staf dan dokter di 70 RS menghentikan kerja sebagai bentuk protes terhadap kudeta.
4 Februari
Junta militer Myanmar memblokir Facebook pada Kamis (4/2) untuk membungkam aktivitas para aktivis di dunia maya.
5 Februari
Ajudan senior di partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi, Win Htein ditangkap.
5 Februari
Guru-guru Myanmar ikut mogok kerja sebagai aksi protes kudeta militer. Sekelompok dosen dan guru berkumpul di depan Yangon University of Education. Mereka memakai ikat kepala warna merah sambil memegang spanduk unjuk rasa.
5 Februari
Di Kota Mandalay, 30 orang ditangkap karena protes keras yang telah berlangsung selama tiga malam terakhir.
5 Februari
Reuters melaporkan para aktivis Myanmar pindah ke Twitter setelah Facebook diblokir.
6 Februari
Militer Myanmar memblokir Twitter dan Instagram.