Pembudi daya mengecek kondisi sayap burung parkit yang dibudidayakan di Bakungan, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Hasil budi daya burung parkit lokal tersebut dijual dengan harga Rp80.000 hingga Rp100.000 per pasang dan memenuhi permintaan ke beberapa daerah di Indonesia. (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Pembudi daya melihat kondisi burung parkit yang dibudidayakan di Bakungan, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Hasil budi daya burung parkit lokal tersebut dijual dengan harga Rp80.000 hingga Rp100.000 per pasang dan memenuhi permintaan ke beberapa daerah di Indonesia. (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Perajin merakit kerangka kayu untuk membuat sangkar burung di Bakungan, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Kerajinan sangkar burung yang terbuat dari bahan kayu jati tersebut dijual dengan harga Rp150.000 per set berisi tiga sangkar burung dengan ukuran yang berbeda. (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Perajin merakit kerangka kayu untuk membuat sangkar burung di Bakungan, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Kerajinan sangkar burung yang terbuat dari bahan kayu jati tersebut dijual dengan harga Rp150.000 per set berisi tiga sangkar burung dengan ukuran yang berbeda. (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Usaha budi daya burung parkit lokal dan perajin sangkar burung tumbuh saling melengkapi di Bakungan, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021).
Hasil budi daya burung parkit lokal dijual dengan harga Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per pasang dan memenuhi permintaan ke beberapa daerah di Indonesia. Sementara, kerajinan sangkar burung yang terbuat dari bahan kayu jati tersebut dijual dengan harga Rp 150.000 per set berisi tiga sangkar burung dengan ukuran yang berbeda.
sumber : Antara