Petugas mengelap meja kamar hotel di Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta, Rabu (7/4/2021). Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta menyatakan kebijakan pelarangan mudik Lebaran tahun ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi okupansi hotel hingga 30 persen dari kondisi sebelumnya, (FOTO : ANTARA/Sigid Kurniawan)
Petugas merapikan kamar di Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta, Rabu (7/4/2021). Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta menyatakan kebijakan pelarangan mudik Lebaran tahun ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi okupansi hotel hingga 30 persen dari kondisi sebelumnya (FOTO : ANTARA/Sigid Kurniawan)
Petugas merapikan kamar di Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta, Rabu (7/4/2021). Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta menyatakan kebijakan pelarangan mudik Lebaran tahun ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi okupansi hotel hingga 30 persen dari kondisi sebelumnya. (FOTO : ANTARA/Sigid Kurniawan)
Petugas mengelap meja kamar di Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta, Rabu (7/4/2021). Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta menyatakan kebijakan pelarangan mudik Lebaran tahun ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi okupansi hotel hingga 30 persen dari kondisi sebelumnya. (FOTO : ANTARA/Sigid Kurniawan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat hunian hotel merosot drastis selama pandemi setahun terakhir. Berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan okupansi hotel ini. Belakangan pelarangan mudik lebaran tahun ini memberikan secercah harapan.
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta menyatakan kebijakan pelarangan mudik Lebaran tahun ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi okupansi hotel hingga 30 persen dari kondisi sebelumnya.
sumber : Antara Foto