Senin 09 Aug 2021 19:46 WIB

Ventilator Smart Innovated Ventilator Indonesia buatan LIPI

Akan diproduksi massal usai menjalani uji klinis di RSHS serta mendapatkan ijin edar..

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Peneliti memeriksa salah satu komponen ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti memeriksa salah satu komponen ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti mengoperasikan ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti mengoperasikan ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti mengoperasikan ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti menguji coba ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peneliti Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Joni Pristianto menguji coba ventilator Smart Innovated Ventilator Indonesia (Sivenesia) di Kantor LIPI, Cisitu, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/8/2021).

Ventilator dengan menggunakan sistem android dan memiliki mode CPAP-BPAP tersebut dapat beroperasi selama empat hingga enam jam tanpa listrik dan akan diproduksi massal usai menjalani uji klinis di RSHS serta mendapatkan ijin edar dari Kementerian Kesehatan guna membantu menanggulangi pandemi COVID-19. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement