Jumat 03 Sep 2021 00:35 WIB

Perajin Anyaman di Banjarbaru, Kalsel

Perajin di kampung tersebut mampu membuat rata-rata 3.000 buah anyaman..

Red: Yogi Ardhi

Anggota kelompok perajin purun menata tas berbahan purun (rumput gambut) yang dijual di sentra kerajinan objek wisata Kampung Purun, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (2/9/2021). Perajin di kampung tersebut mampu membuat rata-rata 3.000 buah berbagai hasil kerajinan purun seperti tas, sandal, topi, dompet, dan tikar dengan harga jual Rp 4.000 hingga Rp 150 ribu bergantung pada model dan motif serta telah menembus pasar ekspor ke Australia, Italia, Irak, Turki, dan Malaysia . (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar)

Kelompok wanita perajin purun menyelesaikan pembuatan tas berbahan purun (rumput gambut) di sentra kerajinan objek wisata Kampung Purun, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (2/9/2021). Perajin di kampung tersebut mampu membuat rata-rata 3.000 buah berbagai hasil kerajinan purun seperti tas, sandal, topi, dompet, dan tikar dengan harga jual Rp 4.000 hingga Rp 150 ribu bergantung model dan motif serta telah menembus pasar ekspor ke Australia, Italia, Irak, Turki, dan Malaysia . (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar)

Kelompok wanita perajin purun menyelesaikan pembuatan tas berbahan purun (rumput gambut) di sentra kerajinan objek wisata Kampung Purun, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (2/9/2021). Perajin di kampung tersebut mampu membuat rata-rata 3.000 buah berbagai hasil kerajinan purun seperti tas, sandal, topi, dompet, dan tikar dengan harga jual Rp 4.000 hingga Rp 150 ribu bergantung pada model dan motif serta telah menembus pasar ekspor ke Australia, Italia, Irak, Turki, dan Malaysia . (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Anggota kelompok perajin purun menata tas berbahan purun (rumput gambut) yang dijual di sentra kerajinan objek wisata Kampung Purun, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (2/9/2021).

Perajin di kampung tersebut mampu membuat rata-rata 3.000 buah berbagai hasil kerajinan purun seperti tas, sandal, topi, dompet, dan tikar dengan harga jual Rp 4.000 hingga Rp 150 ribu bergantung pada model dan motif serta telah menembus pasar ekspor ke Australia, Italia, Irak, Turki, dan Malaysia.

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement