Budidaya Tiram di Sistem Konvensional di Banda Aceh
Sistem ini memanfaatkan ban bekas sebagai ban, kayu dan bambu bekas sebagai sarang..
Rep: Syifa Yulinnas/ Red: Yogi Ardhi
Sejumlah petani memanen tiram yang dibudidayakan dengan sistem konvensional atau kolektor menggunakan ban bekas di Desa Alue Naga, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/9/2021). Budidaya tiram dengan menggunakan sistem konvensional dan sistem tradisional dengan memanfaatkan ban bekas, kayu bekas dan bambu bekas untuk sarang tiram masih dilakukan masyarakat pesisir karena budidaya tiram secara modern membutuhkan biaya besar. (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)
Sejumlah petani memanen tiram yang dibudidayakan dengan sistem konvensional atau kolektor menggunakan ban bekas di Desa Alue Naga, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/9/2021). Budidaya tiram dengan menggunakan sistem konvensional dan sistem tradisional dengan memanfaatkan ban bekas, kayu bekas dan bambu bekas untuk sarang tiram masih dilakukan masyarakat pesisir karena budidaya tiram secara modern membutuhkan biaya besar. (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah petani memanen tiram yang dibudidayakan dengan sistem konvensional atau kolektor menggunakan ban bekas di Desa Alue Naga, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/9/2021).
Budidaya tiram dengan menggunakan sistem konvensional dan sistem tradisional dengan memanfaatkan ban bekas, kayu bekas dan bambu bekas untuk sarang tiram masih dilakukan masyarakat pesisir karena budidaya tiram secara modern membutuhkan biaya besar.
sumber : Antara Foto