Foto udara jasa penyeberangan kapal kayu tradisional membawa penumpang dan kendaraan menyeberangi Sungai Kahayan menuju Desa Mintin, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (20/9/2021). Jasa penyeberangan kapal bertarif Rp5 ribu hingga Rp50 ribu tersebut bertahan sejak puluhan tahun dan digunakan warga untuk mempersingkat jarak waktu perjalanan serta juga dapat membantu memperlancar perekonomian warga. (FOTO : Antara/Makna Zaezar)
Warga mengendarai motornya setelah menggunakan jasa transportasi kapal kayu tradisional untuk menyeberangi Sungai Kahayan menuju Desa Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (20/9/2021). Jasa penyeberangan kapal bertarif Rp5 ribu hingga Rp50 ribu tersebut bertahan sejak puluhan tahun dan digunakan warga untuk mempersingkat jarak waktu perjalanan serta juga dapat membantu memperlancar perekonomian warga. (FOTO : Antara/Makna Zaezar)
Foto udara jasa penyeberangan kapal kayu tradisional membawa penumpang dan kendaraan menyeberangi Sungai Kahayan menuju Desa Mintin, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (20/9/2021). Jasa penyeberangan kapal bertarif Rp5 ribu hingga Rp50 ribu tersebut bertahan sejak puluhan tahun dan digunakan warga untuk mempersingkat jarak waktu perjalanan serta juga dapat membantu memperlancar perekonomian warga. (FOTO : Antara/Makna Zaezar)
Foto udara jasa penyeberangan kapal kayu tradisional membawa penumpang dan kendaraan menyeberangi Sungai Kahayan menuju Desa Mintin, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (20/9/2021). Jasa penyeberangan kapal bertarif Rp5 ribu hingga Rp50 ribu tersebut bertahan sejak puluhan tahun dan digunakan warga untuk mempersingkat jarak waktu perjalanan serta juga dapat membantu memperlancar perekonomian warga. (FOTO : Antara/Makna Zaezar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PULAU PISANG -- Foto udara jasa penyeberangan kapal kayu tradisional membawa penumpang dan kendaraan menyeberangi Sungai Kahayan menuju Desa Mintin, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (20/9/2021).
Jasa penyeberangan kapal bertarif Rp5 ribu hingga Rp50 ribu tersebut bertahan sejak puluhan tahun dan digunakan warga untuk mempersingkat jarak waktu perjalanan serta juga dapat membantu memperlancar perekonomian warga.
sumber : Antara Foto