Selasa 28 Dec 2021 21:35 WIB

Kripik Lompong, Manfaatkan Tanaman Pangan yang Tumbuh Liar

Keripik Lompong memiliki nilai ekonomi dengan harga jual 10-20 ribu/ bungkus..

Rep: Aloysius Jarot Nugroho/ Red: Yogi Ardhi

Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement