Kripik Lompong, Manfaatkan Tanaman Pangan yang Tumbuh Liar
Keripik Lompong memiliki nilai ekonomi dengan harga jual 10-20 ribu/ bungkus..
Rep: Aloysius Jarot Nugroho/ Red: Yogi Ardhi
Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Seorang ibu memotong batang daun tanaman lompong di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021). Kelompok wanita tani setempat memanfaatkan tanaman lompong yang tumbuh liar untuk diolah menjadi keripik dan memiliki nilai ekonomi yang kemudian pasarkan dengan harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per bungkus, ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/
sumber : Antara Foto