Pekerja menyortir sumpit kayu sebelum dikemas di Sentra IKM Temanggung Tilung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (6/1/2022). Dalam sehari, mereka mampu memproduksi 10 ribu pasang sumpit kayu berbahan dasar limbah pohon meranti putih tersebut dengan harga jual Rp1,3 juta hingga Rp2,5 juta per box berisi seribu tergantung jenisnya dan telah menembus pasar ekspor seperti Jepang, Korea serta kawasan di Asia Tenggara. (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar)
Pekerja menyelesaikan produksi sumpit kayu di Sentra IKM Temanggung Tilung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (6/1/2022). Dalam sehari, mereka mampu memproduksi 10 ribu pasang sumpit kayu berbahan dasar limbah pohon meranti putih tersebut dengan harga jual Rp1,3 juta hingga Rp2,5 juta per box berisi seribu tergantung jenisnya dan telah menembus pasar ekspor seperti Jepang, Korea serta kawasan di Asia Tenggara. (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar)
Pekerja menyortir sumpit kayu sebelum dikemas di Sentra IKM Temanggung Tilung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (6/1/2022). Dalam sehari, mereka mampu memproduksi 10 ribu pasang sumpit kayu berbahan dasar limbah pohon meranti putih tersebut dengan harga jual Rp1,3 juta hingga Rp2,5 juta per box berisi seribu tergantung jenisnya dan telah menembus pasar ekspor seperti Jepang, Korea serta kawasan di Asia Tenggara. (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Pekerja menyortir sumpit kayu sebelum dikemas di Sentra IKM Temanggung Tilung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (6/1/2022).
Dalam sehari, mereka mampu memproduksi 10 ribu pasang sumpit kayu berbahan dasar limbah pohon meranti putih tersebut dengan harga jual Rp1,3 juta hingga Rp2,5 juta per box berisi seribu tergantung jenisnya dan telah menembus pasar ekspor seperti Jepang, Korea serta kawasan di Asia Tenggara.
sumber : Antara